Sabtu, 21 Januari 2017

Masyarakat Kota dan Masyarakat Desa yang Menambah Warna - Warni Republik Indonesia 

     Masyarakat kota dan masyarakat desa dalah dua masyarakat yang berbeda. Namun, keduanya saling membutuhkan untuk saling melengkapi satu sama lain. Masyarakat kota membutuhkan masyarakat desa untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka. Masyarakat desa membutuhkan masyarakat kota untuk menanmbah ilmu pengetahuan mereka tentantang ilmu atau teknologi yang terbaru. Masyarakat kota dan masyarakat desa juga memiliki banyak sekali perbedaan. Perbedaan terbesar yang terdapat pada masyarakat kota dan masyarakat desa dapat kita lihat dari perbedaan dalam pekerjaan, corok kehidupan sosial, dan dalam menjalankan agama beserta norma-norma yang ada. 

     Pekerjaan masyarakat yang bertempat tinggal dikota dengan masyarakat yang tinggal di pedesaan sangatlah berbeda. Di perkotaan kita lebih membutuhkan para pekerja yang memiliki ketrampilan tertentu. Pekerjaan di perkotaan juga lebih spesifik dengan nilai akademik dan pengalaman yang sudah kita dapatkan. Contohnya masyarakat kota lebih banyak yang bekerja untuk sebuah perusahaan di gedung perkantoran. Berbanding terbalik dengan masyarakat pedesaan. Masyarakat pedesaan lebih bayak yang menjadi petani, nelayan, maupun pedagang. Kebanyakan sawah-sawah yang mereka garap adalah sawah milik sendiri. Begitu pula nelayan perahu yang mereka miliki untuk melaut adalah perahu miliki sendiri. Namun, banyak juga masyarakat desa yang menjadi kuli bangunan dan semacamnya karena mereka tidak memiliki lahan untuk digarap.

Image result for pekerjaan masyarakat desa dan masyarakat kota 
Gambar disebelah kanan adalah ilustrasi pekerjaan di desa dan disebelah kirinya merupakan ilustrasi masyarakat kota.
(Gambar diambil dari : http://gandungsenoputro.blogspot.co.id/2014/11/tugas-ilmu-sosial-dasar-3.html )

     Masyarakat kota dan masyarakat desa juga memiliki perbedaan dalam corak kehidupan sosialnya. Di Kota masyaratnya lebih induvidualis karena kesibukan masing masing. Terkadang jika kita tinggal di perkotaan, kita tidak begitu mengenal tetangga yang tepat berada disebelah rumah kita. Hanya bertegur sapa dan tidak saling mengenal itu sudah biasa di perkotaan. Berbanding terbalik dengan keadaan yang ada di pedesaan. Di Desa mereka mengenal banyak orang waalaupun rumah mereka terpisah berkilo-kilometer antar rumahnya. Ini bisa saja disebabkan pekerjaan masyarakat di pedesaan yang masih saling membutuhkan bantuan satu sama lainnya (masih terjalinnya gotong royong yang baik).

via sinarharian.com.my
Gambar Ilustrasi Keakraban yang terjalin di Pedesaan
(Gambar diambil dari : http://www.selipan.com/life/my-fasting-story/alasan-mengapa-suasana-ramadhan-kampung-halaman-selalu-bikin-kangen/ )

     Selain terlihat perbedaan dari pekerjaan dan corak kehidupan sosialnya, masyarakat kota dan masyarakat desa juga terlihat dalam urusan keagamaan dan penerapan norma-norma yang ada. Masyarakat di Desa jauh lebih religius dibandingkan dengan masyarakat di Kota ini desebabkan tingginya tuntutan pekerjaan di Kota yang menuntut masyarakat perkotaan sangat sibuk. Norma - norma yang ada pun mulai luntur di perkotaan karen tergerus zaman. Masyarakat tidak lagi mau ambil pusing dengan norma - norma yang ada sehingga mereka kurang memperdulikan hal tersebut. Sedangkan masyarakat pedesaan masih sangat menjunjung tinggi norma - norma yang sudah ada dari jaman Nenek Moyangnya terdahulu.

     Kesimpulan yang dapat kita ambil dari atas adalah masyarakat kota dan masyarakat memiliki perbedaan dalam bidang perkerjaan karena pekerja yang di butuhkan di Kota berbeda dengan yang ada di desa. Lalu yang kedua, corak kehidupan sosial di Kota dan di Desa juga berbeda karena masyarakat kota jauh lebih sibuk mengurusi urusannya sendiri (masih kurang peduli dengan sekitarnya). Terakhir, masyarakat kota dan masyarakat desa berbeda dalam urusan keagamaan dan penerapan norma - norma yang berlaku. Masyarakat pedesaan jauh lebih religius dibandingkan masyarakat perkotaan.